Rabu 6 Agustus lalu, saya punya pengalaman unik di DPR. Tiba-tiba saja, security MPR memberikan hormat pada saya dan memberikan pelayanan khusus.. He..he.. enaknya.
Seperti biasa, di Parkiran DPR, saya mengambil motor. Dengan stelan celana coklat dibalut jacket hitam dan wajah ditutupi masker, saya menuju ke security untuk menunjukkan tanda parkir sekaligus pengecekan STNK. Namun tiba-tiba security itu mendatangi saya -biasanya saya yang mendatangi mereka- sembari memberi hormat dengan sikap badan yang tegap dan kaki berderap di lantai aspal. Saya yang kaget hanya mengangguk dan menyerahkan tanda parkir dan STNK. Selanjutnya, security itu menuju posnya, menstempel bukti parkir, lalu memberikan STNK dan bukti parkir yang telah distempel kepada saya. Kemudian, ia memberi hormat dan mengucapkan terima kasih. Saya hanya pasang wajah berwibawa -padahal wajah saya kan tidak kelihatan karena ketutup masker :-)-.
Saya masih tidak ngeh sampai keluar dari sana. Di tengah jalan, saya baru sadari bahwa ternyata celana coklat saya telah membuat saya dianggap polisi. Beberapa menit kemudian saya jumpa dengan sahabat saya Yopi Nursali dan kami terpingkal-pingkal dengan pengalaman ini.
Dasar Mental Indonesia :)
Seperti biasa, di Parkiran DPR, saya mengambil motor. Dengan stelan celana coklat dibalut jacket hitam dan wajah ditutupi masker, saya menuju ke security untuk menunjukkan tanda parkir sekaligus pengecekan STNK. Namun tiba-tiba security itu mendatangi saya -biasanya saya yang mendatangi mereka- sembari memberi hormat dengan sikap badan yang tegap dan kaki berderap di lantai aspal. Saya yang kaget hanya mengangguk dan menyerahkan tanda parkir dan STNK. Selanjutnya, security itu menuju posnya, menstempel bukti parkir, lalu memberikan STNK dan bukti parkir yang telah distempel kepada saya. Kemudian, ia memberi hormat dan mengucapkan terima kasih. Saya hanya pasang wajah berwibawa -padahal wajah saya kan tidak kelihatan karena ketutup masker :-)-.
Saya masih tidak ngeh sampai keluar dari sana. Di tengah jalan, saya baru sadari bahwa ternyata celana coklat saya telah membuat saya dianggap polisi. Beberapa menit kemudian saya jumpa dengan sahabat saya Yopi Nursali dan kami terpingkal-pingkal dengan pengalaman ini.
Dasar Mental Indonesia :)
0 Comments