Menggelikan!
Seorang arkeolog tadi padi di TVOne menjelaskan tentang RUM dengan keliru.
Ada dokumenter di TVOne tadi pagi yang berjudul "Jejak Islam". Dalam episode ini dibahas tentang Islam di Jogja. Termasuk di dalamnya dibahas peninggalan Kesultanan Mataram dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Disebutkan di sana, bahwa di antara peninggalan itu adalah benda-benda yang berasal dari Rum. Lalu ada komentar seorang Arkeolog bahwa barang itu berasal dari ROMA.
Inilah salah kaprahnya. Dalam tradisi Islam, RUM bukanlah Roma, melainkan Byzantium. Oleh karenanya dalam surat AR-RUM di Al-Qur'an, RUM yang dimaksud itu adalah kerajaan Byzantium yang dipimpin oleh Kaisar Heraclius.
Mengapa disebut RUM?
Byzantium disebut RUM adalah karena kerajaan ini adalah salah satu dari dua Romawi. Pada masa Kaisar Octavianus kerajaan dibelah dua. Romawi Barat dipimpin Octavianus berpusat di Roma dan Romawi Timur di bawah pimpinan Antonius yang berpusat di Byzantium. Ketika Kaisar Constantinus berkuasa, nama kota ini dirubah menjadi Constantinople. Nama ini berubah lagi ketika Sultan Muhammad II Al Fatih membebaskan kota ini. Sultan ini merubah nama Constantinople menjadi Islambul. Perkembangan selanjutnya, kota ini menjadi Istanbul.
Para Sultan Turki, karena telah menaklukkan RUM, menamai diri mereka sebagai Sultan RUM. Sultan RUM inilah yang berhubungan dengan dengan Kesultanan Nusantara dalam posisinya sebagai Khalifah de facto. Dengan logika ini, peninggalan Kesultanan Mataran yang disebut berasal dari RUM itu adalah hadiah atau barang dari Turki, bukan ROMA.
Hampir semua kesultanan di Nusantara mempunyai hubungan dengan RUM. Bahkan ketika Aceh menyerang Portugis di Malaka, Sultan RUM juga mengirimkan bala bantuan. Di Minangkabau, ada mitos bahwa pemimpin mereka berasal dari Benua Ruhum (RUM) yang salah satu putranya bernama Maharaja Diraja berlayar dan mendarat di Gunung Merapi yang masih sebesar Telur Itik.
jadi, kayaknya Arkeolog itu harus baca surat AR-Rum dech..
Seorang arkeolog tadi padi di TVOne menjelaskan tentang RUM dengan keliru.
Ada dokumenter di TVOne tadi pagi yang berjudul "Jejak Islam". Dalam episode ini dibahas tentang Islam di Jogja. Termasuk di dalamnya dibahas peninggalan Kesultanan Mataram dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Disebutkan di sana, bahwa di antara peninggalan itu adalah benda-benda yang berasal dari Rum. Lalu ada komentar seorang Arkeolog bahwa barang itu berasal dari ROMA.
Inilah salah kaprahnya. Dalam tradisi Islam, RUM bukanlah Roma, melainkan Byzantium. Oleh karenanya dalam surat AR-RUM di Al-Qur'an, RUM yang dimaksud itu adalah kerajaan Byzantium yang dipimpin oleh Kaisar Heraclius.
Mengapa disebut RUM?
Byzantium disebut RUM adalah karena kerajaan ini adalah salah satu dari dua Romawi. Pada masa Kaisar Octavianus kerajaan dibelah dua. Romawi Barat dipimpin Octavianus berpusat di Roma dan Romawi Timur di bawah pimpinan Antonius yang berpusat di Byzantium. Ketika Kaisar Constantinus berkuasa, nama kota ini dirubah menjadi Constantinople. Nama ini berubah lagi ketika Sultan Muhammad II Al Fatih membebaskan kota ini. Sultan ini merubah nama Constantinople menjadi Islambul. Perkembangan selanjutnya, kota ini menjadi Istanbul.
Para Sultan Turki, karena telah menaklukkan RUM, menamai diri mereka sebagai Sultan RUM. Sultan RUM inilah yang berhubungan dengan dengan Kesultanan Nusantara dalam posisinya sebagai Khalifah de facto. Dengan logika ini, peninggalan Kesultanan Mataran yang disebut berasal dari RUM itu adalah hadiah atau barang dari Turki, bukan ROMA.
Hampir semua kesultanan di Nusantara mempunyai hubungan dengan RUM. Bahkan ketika Aceh menyerang Portugis di Malaka, Sultan RUM juga mengirimkan bala bantuan. Di Minangkabau, ada mitos bahwa pemimpin mereka berasal dari Benua Ruhum (RUM) yang salah satu putranya bernama Maharaja Diraja berlayar dan mendarat di Gunung Merapi yang masih sebesar Telur Itik.
jadi, kayaknya Arkeolog itu harus baca surat AR-Rum dech..
0 Comments