Dalam kehati-hatian, saya malah menemukan kedamaian. Ada mushala terbuka di bawah fly over itu. Hanya dipasangi pagar setinggi duduk, lantainya ditinggikan dua anak tangga. Kalau penuh, mushala itu hanya bisa untuk 3 shaf saja. Warnanya didominasi hijau, pagar kayu berwarna coklat. Di bagian luar pagar ditanam bunga-bunga. Pelataran membentuk sumbu dengan kiblat, terdapat saung kecil berukuran 1,5 x 1 meter. Di sisi kanan kirinya terdapat pot air berbentuk mangkuk. Mirip taman di Al-Hambra Spanyol atau desain taman istana di Transoxiana. Mushala itu bersih, tak seperti mushala umum lainnya di Jakarta. Tak jauh dari sana ada seorang laki-laki yang menyirami bunga-bunga.
Jarang sekali keindahan spritual ada di bawah fly over. Saya betah berteduh di sana. Sayang, saya tak sapat mencicipi shalat di sana, karena waktu belum masuk. Sebagai kompensasi, saya hanya memotret beberapa kali untuk mengabadikannya. Dan sekarang gambar ini saya share di sini.
Datang dan lihatlah, kalau bisa cicipilah. Ia ada di fly over Slipi Jaya, tepat di samping Hotel Menara Peninsula. Tak perlu takut karena di sini begitu menyenangkan.
Jarang sekali keindahan spritual ada di bawah fly over. Saya betah berteduh di sana. Sayang, saya tak sapat mencicipi shalat di sana, karena waktu belum masuk. Sebagai kompensasi, saya hanya memotret beberapa kali untuk mengabadikannya. Dan sekarang gambar ini saya share di sini.
Datang dan lihatlah, kalau bisa cicipilah. Ia ada di fly over Slipi Jaya, tepat di samping Hotel Menara Peninsula. Tak perlu takut karena di sini begitu menyenangkan.
1 Comments
waw! keren sekali...
ReplyDeletethanks sudah mewartakannya untuk kita semua... :)